Sabar dan Semangat


Segala sesuatu di dunia ini, termasuk dalam urusan menjemput rezeki , memang tidak selalu mudah untuk diperoleh. Tidak seperti membalikkan telapak tangan, sebab kendala dan kegagalan datang silih berganti. Sayangnya, manusia seringkali terburu-buru dalam menjemput rezekinya. Naluri diabaikan, dan gaya hedonisme pun tak terelakkan. Akhirnya, berbagai cara yang salah dipersiapkan sebagai suatu jalan pintas, meski dengan memfitnah atau cara-cara yang tidak sepantasnya.

Patut disadari bahwa bagaimanapun bagusnya rencana yang dibuat, jika berpangkal pada kecurangan dan keserakahan, tidak akan bermuara pada kebahagiaan.Bisa dipastikan ada luka dibaliknya. Hal yang perlu diingat, bahwa Tuhan memiliki kuasa atas umat-NYA, untuk itu manusia tidak bisa memaksakan kehendaknya atas apapun, termasuk dalam urusan rezeki. Sepatutnya manusia meyakini bahwa rezeki yang dijemput dengan kerja keras dan doa, semata mata anugerah dari Tuhan.

Kesabaran dalam kerja keras, boleh jadi dianggap sebagai pil pahit, tetapi kelak siap dipanen di masa depan. Sabar dalam penantian dan doa, menjadi cermin keimanan manusia kepada Yang Maha Memberi Kehidupan, bagaimanapun hasil akhirnya.

Bukan masalah berapa banyak yang diperoleh dari hasil kerja keras kita, justru semakin banyak peluh yang menetes dan semakin banyak doa yang dilantunkan, itulah kelak yang akan dibayar penuh berupa rezeki yang berkah.Seandainya ditemui kegagalan, tentu merupakan kegagalan dalam kemuliaan. Dan, itu lebih utama dibandingkan dengan sebuah keberhasilan dalam kehinaan.

Wassalam

D. Supriyanto JN

Komentar

Unknown mengatakan…
Bahan renungan agar kita memiliki semangat juang dan mampu untuk bersyukur...
Unknown mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Postingan populer dari blog ini

Renungan

Renungan: SELEMBAR SARUNG LUSUH

Hidup Itu Seperti Menari