HARMONI


"Le, urip iku kudu urup, migunani tumrap wong liyo, ojo adigang, adigung. Urip sing persojo.( Nak, hidup itu harus lebih hidup, bisa  bermanfaat untuk sesama, jangan mentang mentang.Hiduplah apa adanya)!" demikian nasehat kakek saya, berpuluh tahun silam. Saya seperti ditelanjangi oleh ajaran luhur kakek. Pitutur jawa nan arif tersebut menyadarkan saya untuk lebih berhati-hati dalam menjalani tugas hidup sebagai manusia, sebagai khalifah, wakil Tuhan di muka bumi. Terlebih dalam situasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara saat ini.

Tanpa disadari manusia sering lupa, dan dengan sikap keakuan, mengesampingkan Tuhan dalam setiap proses perjalanan hidup yang dilalui. Diberi kelebihan sedikit saja tentang harta, lantas lupa dan tidak peduli terhadap sekelilingnya. Mudah menghakimi orang lain dengan berbagai prasangka, saat  orang lain membutuhkan  pertolongan. Mudah congkak dan menepuk dada ketika jabatan tersemat dalam diri lalu bertindak sewenang-wenang. Hilangnya nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang.

Semoga kita disadarkan, sebelum sang waktu menjemput kita...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan

Renungan: SELEMBAR SARUNG LUSUH

Hidup Itu Seperti Menari