Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Renungan : Nafas Yang Tersengal

Gambar
Indonesia adalah negeri luhur yang memiliki keanekaragaman budaya. Kebanggaan kita terhadap Indonesia harusnya lebih mengemuka, dan nasionalisme tertanam dalam hati. Dalam konstruk Indonesia, keanekaragaman tersebut sinergis dengan kebhinekaan dalam Pancasila. Kebhinekaan ini yang menjadi bagian dari Pancasila seharusnya memuat logos (kemampuan berfikir) patos ( semangat hidup ) dan etos (budi pekerti luhur). Fakta menunjukkan, tiga hal yang semestinya padu tersebut, berjalan sendiri-sendiri bahkan sebagian diantaranya nyaris tidak terlihat, terutama soal budi pekerti itu. Ngelus dhodo saya dibuatnya. Memandang Indonesia dari kacamata budaya, seperti melihat kedua orang tua kita. Konsep orang tua yang saya maksud terbagi pada dua kategori. Pertama, orang tua secara genetik. Kedua orang tua geografis. Sebagian orang tua tidak mengajarkan budaya pada anaknya, sehingga budaya kita bagai nafas yang tersengal. Perubahan budaya masyarakat terjadi karena banyak hal. Diantaranya, kurangny

Catatan Budaya

Gambar
Setiap warga negara republik ini, pastinya merindukan Indonesia yang seutuhnya. Indonesia yang luhur budi pekertinya, damai, dan benar-benar mencerminkan Indonesia. Tetapi kerinduan itu seakan sirna, jika kita mendapati amuk merajalela, saling ejek sesama anak bangsa ,menjadi tanda bahwa aroma persatuan dan kesatuan sebagai sesama warga negara nyaris hanya menjadi wacana saja. Selebihnya, sebagian pihak memandang orang lain sebagai musuh dan karenanuya layak dibunuh. Ironis, betapa kearifan sebagai ruh budaya luhur bangsa ini sudah punah. Kejadian-kejadian ini paradoks bukan saja rusuh menjauh dari rasa damai. Ini juga menjadi antiklimaks lantaran sesama warga telah memandang orang lain sebagai yang pantas dicurigai dan dimusuhi. Faktor pertama dan utama adalah lemahnya pemikiran penduduk Indonesia.Hilangnya rujukan nilai. Mudah ditunggangi kepentingan kepentingan politilk. Ini membuat warga begitu mudah terprovokasi. Selain itu sebagian pihak telah melakukan depolitisasi yang men

Renungan: SELEMBAR SARUNG LUSUH

Gambar
“Nak, bawalah selalu sarung ini. Ini sarung peninggalan kakekmu. Dengan sarung ini pula, carilah dirimu sendiri juga masa depanmu. Ibu tidak bisa memberi bekal apapun, selain nasehat “wong kang teteg, tekun mesti bakal tekan,” demikian pesan Ibu saya tiga puluh tahun silam, ketika saya hendak berangkat merantau ke Jakarta. Pesan ibu, yang belakangan baru saya ketahui makna dan maksudnya tiba-tiba hadir menari-nari dalam benak ingatan saya. Selembar sarung tua. Pada awalnya saya protes kepada ibu saya, kenapa ibu tega hanya membekali sarung, bukan uang yang cukup untuk bekal saya sementara waktu di perantauan, apalagi kota sebesar Jakarta, yang menurut pendapat orang hidup di Jakarta seperti hidup di hutan rimba, kita akan mudah diterkam kalau tidak memiliki bekal yang cukup. Saya masih terlalu polos saat itu, tidak mampu memaknai pesan-pesan filosofis yang terkandung dibaliknya. Seiring waktu perjalanan hidup saya pun bergulir, saya harus berjuang keras untuk memartabatkan hi

RENUNGAN " Tentang Rezeki "

Gambar
Nelayan mengarungi hamparan samudera yang kadang ganas, kadang bersahabat. Mereka bergerilya mencari rizki untuk keluarga. Harapannya pun sederhana, hari itu beroleh ikan yang bisa dibawa pulang untuk kemudian dijual di pasar atau kepada tengkulak yang sudah menunggu di bibir pantai. Begitu proses yang harus dijalani demi sesuap nasi. Melalui ilustrasi kisah tersebut, kita diajak untuk mentafakuri makna rezeki.  Bahwa nikmat sekecil apapun itu, ternyata mengalami proses panjang dan berliku. Tak serta merta ia sampai kepada kita, melainkan atas jalan dan kuasa Tuhan yang membuatnya terjadi. Rezeki sejatinya adalah sebentuk keajaiban dan kemurahan Tuhan yang dianugerahkan kepada kita. Bahkan atas rezeki sebutir garam saja, Tuhan mengirimkannya dengan cara yang luar biasa. Begitu rumit, dan teliti. Rezeki sudah menjadi ketetapan Tuhan. IA memberi kelebihan kepada sebagian, dan memberi kekurangan kepada sebagian yang lain. Oleh karena itu justifikasi yang secara tidak sadar kita berikan

SEPERTIGA MALAM

Gambar
foto. dok. kabar makah.   Tuhan, suara pelan jangkrik memecah hening malam ini, rintik hujan menyirami kering tanah yang beselimutkan debu. di bawah kakilangit kami menengadahkan tangan, sesekali menyeka buliran airmata yang menendangnendang kelopak mata. Alhamdulillah ya Allah, mungkin kalimat ini bukan wakil dari rasa syukur kami, karena tak mungkin pula semua karunia-Mu berimbang hanya dengan ucapan itu. Namun kalimat ini hanyalah pengejawantahan dari sekian banyak kebodohan kami yang membutakan betapa nikmatmu begitu agung. Tuhan, rengkuh kami dengan belai lembutMU, kala engkau menyapa kami. Tuhan, Teduhi kami dengan kemahatakterjangkauan engkau, agar kami tetap memendam rindu. Tuhan, gelitiklah nadi kesadaran kami agar mampu membaca bahwa dalam tiap detik etape kehidupan ini merupakan tanda dari sekian ketakterhinggaan kuasa-Mu. sepertiga malam, sunyi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesunyian. mari menyenandungkan orkestra hati dengan irama taubat dan ketu

RENUNGAN

Gambar
Setiap diri telah dikaruniai oleh Tuhan sebuah jiwa, yang dengan jiwa itu, ia bebas menentukan pilihan reaksi. Bereaksi positif atau bereaksi negatif, bereaksi berhenti atau melanjutkan, bereaksi marah atau sabar, bereaksi reaktif atau proaktif, bereaksi baik atau buruk. Dengan hati dan pikiran bersih kita bisa menentukan pilihan reaksi.... Semua berpulang kepada diri kita.

CATATAN KEBANGSAAN

Gambar
KERUSAKAN NEGERI INI AKIBAT DIAMANDEMEN NYA RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA Jika kita mau merenung mengapa negeri yang subur dan segala kebutuhan hidup tersedia oleh kekayaan alam , menjadikan bangsa ini miskin .menjadikan bangsa ini hanya bangsa kuli .tentu bukan hanya soal ketamakan dan kerakusan para elit tetapi memang terjadi penyelewengan dan pengingkaran terhadap tujuan negara bangsa ini bibentuk . Pernakah kita sejenak merenung apa sesungguh nya yang terjadi dengan bangsa ini , dimana negara dengan untaian mutu manikam dari Sabang sampai Meruke ,dari Miangas sampai pulau Rote , tidak mampu berdaulat dan berdiri tegak ? Kekayaan Lautan yang begitu besar rakyat nya tidak menikmati nya, Bumi air dan kekayaan yang ada didalam nya tidak bisa memakmurkan rakyat nya , bahkan alam yang indah permai ini kita lempar biji jagung tumbuh jagung tetapi jagung harus import , apakah karena salah kelolah ?ya bisa jadi memang salah kelolah tetapi lebih jauh lagi karena bangsa ini tidak

Renungan

Gambar
Menjadi Sebuah Visi dari Cinta Nak, jangan pernah patah hati apalagi putus asa andai orang lain tak peduli. Kalian harus menyadari ada Alloh di setiap langkah hidupmu. Tak kan pernah patah hati atau kecewa jika seseorang menjadikan Alloh sebagai cinta pertamanya. Saat cinta diabaikan oleh seorang manusia, jiwanya akan selalu bergumam, " Alloh asal ENGKAU mencintaiku, ku tak peduli apapun sikap manusia terhadapku,". Seringkali orang yang memiliki kepasrahan jiwa seperti itu dan menjadikan hidup sebagai sebuah visi dari cinta, jiwanya akan damai, wajah bercahaya jauh dari muram durja. Dengan demikian, orang lain akan menjadikannya sandaran cinta...

Renungan Hidup

Gambar
foto. istimewa " Badai Pasti Berlalu " Terkadang Alloh sembunyikan matahari dari kita, lalu mendatangkan petir dan kilat, lalu kita menangis dan bertanya-tanya, " Kemana hilangnya matahari?" rupanya Alloh hendak memberi kita pengangi. Ya, badai pasti berlalu...

Kok Begini Negaraku ?

Gambar
Kehidupan berbangsa dan bernegara  kita akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan, seiring dengan munculnya gesekan-gesekan kepentingan politik yang menjurus kepada perpecahan. Intrik-intrik poitik yang tidak memberi energi positif menjadikan bangsa ini semakin carut-marut dan puncaknya  hilangnya rasa  kepercayaan  sesama anak bangsa,  hilang nya jati diri berbangsa dan bernegara . S a tu pertanyaan yang menjadi kegelisahan kita bersama, sebagai bangsa  apakah kita masih bertujuan yang sama dalam bernegara? Apakah kita masih bertujuan yang sama untuk membangun bangsa yang adil dan makmur sesuai cita-cita ? A pakah langkah Indonesia masih dalam orbit menuju cita-cita yang    sesuai Pancasila dan UUD 1945? Harus diakui, banyak penyimpangan dilakukan dengan kedok Pancasila. Bahkan tak sedikit terjadi tindakan radikal yang dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin mengganti Pancasila dengan dasar ideologi lain. Su lit dibayangkan bila gejala seperti ini tidak diantisipasi, ak

INOVASI WISATA

Gambar
Perkembangan dunia kepariwisataan akhir-akhir ini bergerak sangat cepat dan dinamis. Pemerintah telah melakukan berbagai inovasi dan strategi untuk menggeliatkan kepariwisataan di tanah air, karena diyakini melalui tumbuhnya pariwisata di tanah air diharapkan akan mampu memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap pemasukan negara. Kabupaten Sumenep, memiliki banyak potensi wisata baik wisata budaya, wisata religi, wisata alam maupun wisata bahari yang penting untuk dikembangkan dengan berbagai inovasi, salah satunya dengan mengedepankan konsep wisata syariah.  Pemerintah Pusat telah melakukan berbagai kajian terkait wisata syariah ini, dan telah menentukan daerah-daerah yang akan menjadi pilot project untuk pengembangan wisata syariah ini, salah satunya adalah Propinsi Jawa Timur, dimana secara kultural memiliki basic sejarah keislaman. Dan Kabupaten Sumenep pun secara kultural memiliki basic tersebut. Secara garis besar, bahwa konsep wisata syariah bisa dilakukan dengan ber

WISATA

Gambar
VISIT SUMENEP 2018 Sumenep terus berbenah untuk menyongsong Visit Sumenep 2018. Dimana target wisatawan yang berkunjung ke Sumenep diharapkan bisa mencapai 1 juta wisatawan. Target tersebut tentu menjadi motivasi bagi masyarakat Sumenep untuk mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada diaerahnya. Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga pun terus berupaya maksimal agar geliat wisata terus menggelora, karena diyakini bahwa dengan berkembangnya Pariwisata akan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Salah satu destinasi wisata unggulan yang akan dikembangkan adalah Pulau Gililabak. Pulau Gililabak merupakan salah satu tujuan favorit untuk kunjungan wisata di Kabupaten Sumenep. Karena eksotis dan keindahannya, kawasan Wisata Pulau Gililabak ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal, nasional maupun manca negara. Salah satu pesona kawasan Wisata Pulau Gililabak, Sumenep.